Assalamualaikum wr.wb
Apa itu Angina
pektoris atau Angin
Duduk ?
Mungkin sebagian
pembaca sedang bertanya - tanya tentang penyakit tersebut, atau sedang
menderita penyakit tersebut, dan ingin menambah khazanah pengetahuan
tentangnya. Baiklah, kali ini saya ingin sedikit mengupas tentang penyakit
tersebut kepada pembaca sekalian.
Angina pektoris atau disebut juga Angin Duduk adalah penyakit jantung iskemia didefinisikan sebagai berkurangnya
pasokan oksigen dan menurunnya aliran darah ke dalammiokardium. Gangguan tersebut bisa karena suplai oksigen
yang turun (adanya aterosklerosis
koroner atau spasme arteria koroner) atau kebutuhan oksigen yang meningkat.
Sebagai manifestasi keadaan tersebut akan timbul Angina pektoris yang pada
akhirnya dapat berkembang menjadi infark miokard. Angina pektoris dibagi menjadi 3 jenis yaituAngina klasik (stabil), Angina varian, dan Angina tidak stabil.
Mungkin sebagian dari pembaca
menganggap sama antara Angina dan serangan jantung. Padahal kedua penyakit
tersebut berbeda. bagi saya dan pembaca mengetahui perbedaan diantara keduanya
akan menjadi awal untuk melakukan tindakan pencegahan maupun pengobatan.
Gejala Angina
Bagi pembaca yang terkena penyakit Angina, akan merasakan
beberapa gejala seperti:
Rasa nyeri atau rasa ditekan di dada, ini merupakan gejala
yang paling dapat dirasakan ketika terkena angina. Angina dapat
menjadi peringatan bagi setengah dari mereka yang menderita serangan jantung.
Beberapa orang mengalami napas tersengal-sengal atau kelelahan dan perasaan
lunglai sebagai gejalanya. Hal ini mengindikasikan bahwa jantung tidak
mendapatkan cukup oksigen karena penyumbatan koroner. Jika pembaca sering
mengalami hal tersebut, segeralah ke dokter untuk memeriksa jantung pembaca.
Meskipun demikian, setelah angina diberi perawatan, tidak ada jaminan bahwa
serangan jantung dapat dicegah. Namun perawatan tersebut akan menurunkan risiko
terjadinya serangan jantung dalam waktu dekat.
Penyebab
Biasanya angina merupakan akibat dari penyakit arteri koroner.
Penyebab lainnya adalah:
- Anemia yang berat.
- Regurgitasi katup aorta (kebocoran katup aorta).
- Stenosis katup aorta (penyempitan katup aorta).
- Stenosis subaortik hipertrofik.
- Spasme arterial (kontraksi sementara pada arteri yang terjadi secara tiba-tiba).
Mengatasi Angina
Pembaca yang merasakan rasa nyeri pada dada, sebaiknya
segera memperbaiki pola hidup dan memeriksakan ke dokter. Jika kondisinya
dibiarkan tanpa perawatan, kemungkinan besar hal itu akan memicu serangan
jantung bagi pembaca, yang sangat fatal.
Selain itu, pola hidup tidak sehat menjadi hal yang umum
untuk menjadi penyebab angina dan taraf yang lebih parah yaitu serangan
jantung. Kebiasaan merokok,
tidak pernah berolahraga, makanan dengan kadar kolesterol tinggi, obesitas atau
stres dapat menjadi pemicunya.
Angina merupakan indikasi bahwa ada yang tidak beres pada
jantung pembaca, karena jika tidak dilakukan perubahan mungkin dapat
menyebabkan serangan jantung yang dapat merenggut nyawa pembaca sekalian.
Segeralah ubah pola hidup pembaca karyamud untuk menjalankan pola hidup yang
sehat. Jangan lupa untuk berolahraga secara teratur dan jika pembaca telah
pernah terkena serangan angina atau angin duduk, atau juga telah pernah memiliki penyakit
jantung sebaiknya pilih olahraga yang jangan terlalu berat.
Pengobatan
Bagi pembaca yang telah terlanjur terkena penyakit angina, pengobatan dimulai dengan usaha untuk mencegah penyakit arteri koroner, memperlambat progresivitasnya atau melawannya dengan mengatasi faktor-faktor resikonya. Faktor resiko utama (misalnya peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol), diobati sebagaimana mestinya. Faktor resiko terpenting yang bisa dicegah adalah merokok sigaret.
Untuk Pengobatan angina, tergantung kepada berat dan kestabilan gejala-gejalanya. Jika gejalanya stabil dan ringan sampai sedang, yang paling efektif adalah mengurangi faktor resiko dan mengkonsumsi obat-obatan.
Jika gejalanya memburuk dengan cepat, biasanya penderita segera dirawat dan diberikan obat-obatan di rumah sakit. Jika gejalanya tidak menghilang dengan obat-obatan, perubahan pola makan dan gaya hidup, maka bisa digunakan angiografi untuk menentukan perlu tidaknya dilakukan pembedahan bypass arteri koroner atau angioplasti.
Sekian artikel saya untuk pembaca, semoga bermanfaat dan bisa menjadi pengalaman membaca yang menyenangkan bagi pembaca sekalian. Terus kunjungi blog karyamud untuk mendapatkan artikel - artikel lainnya.
Wassalamualaikum wr.wb
0 komentar:
Posting Komentar