Blog yang menjelaskan berbagai hal mengenai Ebook, Teknologi, Info Jurusan dan lain - lain dari berbagai sumber.

Jumat, 20 Mei 2016

Apa itu Agronomi dan Hortikultura?


Assalamualaikum wr.wb

Wuuu, pembaca jumpa lagi dengan tulisan artikel saya kali ini. Kali ini saya ingin berbagi - bagi pengetahuan mengenai sebuah pengetahuan dibidang pertanian. Yaitu agronomi dan hortikultura, ini merupakan salah satu ilmu dari bidang pertanian. 

Pengertian Agronomi


Agronomi sendiri adalah ilmu yang mempelajari pengelolaan sumberdaya nabati dengan melakukan rekayasa terhadap lingkungan tumbuh, potensi genetik dan potensi fisiologinya dalam kegiatan produksi tanaman dan penanganan hasil dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, bahan baku industri, obat-obatan dan rempah, serta kenyamanan hidup. Orientasi agronomi adalah produksi maksimum dan mempertahankan sistem produksi yang berkelanjutan.

Pengertian  Hortitikultura


Sedangkan hortitikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus (tanaman kebun) dan cultura (budidaya), dan dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, pemanenan, pengemasan dan pengiriman. Berbeda dengan Agronomi. hortikultura hanya mengolah tanaman buah (pomology), bunga (florikultura), sayuran (olerikultura), obat-obatan, dan taman (lansekap).

Perbedaan  agronomi dan hortikultura adalah Kalau konsep agronomi itu membudidayakan tanaman di lapangan (re: ladang, sawah) sedngkan hortikultura sifatnya lebih intensif— dalam perawatan — dibanding agronomi.

Untuk lebih lengkapnya lihat tabel berikut:


Perbandingan
Agronomi
Hortikultura
Pengertian
Agronomi (berasal dari bahasa Latin yaitu Agro yang berarti, 'lapangan', dan νόμος Yunani, nomos, yang berarti "hukum"). Agronomi juga dikenal sebagai teknik pertanian, yang merupakan bagian dari pengetahuan dalam ilmu terapan yang mengatur berbagai praktek pertanian dan peternakan.





Hortikultura berasal dari kata “hortus” (= garden atau kebun) dan “colere”                            (= to cultivate atau budidaya). Secara harfiah istilah hortikultura diartikan sebagai usaha membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias (Janick, 1972 ; Edmond et al., 1975), sehingga hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari budidaya buah-buahan, sayuran dan tanaman hias. Dalam GBHN 1993-1998 selain buah-buahan, sayuran dan tanaman hias, yang termasuk dalam kelompok hortikultura adalah tanaman obat-obatan.
Ruang lingkup
·    Ruang lingkup agronomi adalah mempelajari pengelolaan atau budidaya tanaman pangan dan lingkungannya dalam rangka untuk mendapatkan hasil fisik yang maksimum.
·      Tanaman pangan dalam pengelolaannya atau pembudidayaannya dilakukan di lahan sawah atau tegalan atau ladang (field) sehingga disebut sebagai field-crops.
·      Yang termasuk ke dalam field-crops adalah tanaman serealia (biji-bijian), palawija (legume), umbi akar (root-crops), umbi batang (tuber-crops), sugar-crops, forage-crops, fiber-crops.
·      Golongan tanaman yang termasuk hortikultura tidak mutlak, secara umum adalah tanaman kebun yang mencakup:
1.      Buah
2.      Sayur
3.      Tanaman yang dibudidayakan untuk tujuan keindahan (ornamental), yaitu tanaman hias.
4.      Bambu
5.      Tanaman untuk Plantation Crops.

·      Komoditas hortikultura pada umumnya ditanam sebagai tanaman sela, tanaman pekarangan, dan kebun. Seiring dengan nilai komersialnya yang tinggi, terutama sayuran dan tanaman hias, banyak dikembangkan melalui budidaya hidroponik.
Sifat hasil
·      Jaringan masih hidup dan adapun yang sudah rusak/mati sehingga kandungan air sangat sedikit
·      Tidak mudah rusak dan tahan dalam jangka waktu penyimpanan tertentu 
·      Periode pemanfaatan dapat dalam waktu yang lama.
·      Penyimpanan dapat diringkas/tempat penyimpanan kecil
·      Hasil panen relatif bersifat konstan dan bergantung pada kondisi alam
·      Produk telah ditetapkan harga penjualan tertingginya, sehingga harga dipasaran lebih stabil.     
·      Jaringan masih hidup dan mengandung banyak air (50-95%)
·      Mudah rusak sehingga tidak tahan disimpan dalam jangka waktu lama (perishable)
·      Periode pemanfaatan sangat pendek.
·      Diperlukan tempat lapang (voluminous)
·      Melimpah/meruah pada suatu musim dan langka pada musim yang lain
·      Fluktuasi harganya tajam  
Cara penanganan hasil panen
·      Dapat dikonsumsi setelah adanya proses pengolahan   
·      Sebagai makanan pokok pada umumya.
·      Lebih umumnya hasil agronomi disimpan setelah proses pengurangan kadar air/pengeringan/penjemuran
·      Tidak ada proses pelilinan pada produk agronomi
·      Untuk memperpanjang umur penyimpanan hanya dibutuhkan proses penjemuran di bawah sinar matahari langsung pada umumnya.
·      Umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar atau olahan.
·      Sebagai pelengkap atau pengiring makanan pokok.
·      Diperlukan adanya proses penyimpanan dalam kisaran suhu tertentu untuk menjaga kualitas kesegaran hasil hortikultura.  
·      Untuk mengurangi proses pelayuan dan transpirasi pada produk, dilakukan proses pelilinan (waxing)
·      Dilakukan proses irradiasi untuk memperpanjang umur penyimpanan dengan sinar Gamma.

Mengapa Indonesia butuh mahasiswa Jurusan Agronomi dan Hortikutura

Pertama, manusia butuh makan, apapun jenisnya, terlepas dari produksi lokal atau impor.

Kedua, makanan yang dimakan manusia sampai saat ini masih sama, tanaman dan hewan.

Ketiga,Indonesia masih punya tanah yang—katanya—subur, matahari—sebagai penyedia energi fotosintesis—sepanjang tahun, dan air.

Jadi, selama ketiga alasan itu ada, manusia mungkin butuh mahasiswa yang belajar Agronomi dan HortikulturaJurusan Agronomi dan holtikultura berfokus pada pengembangan ilmu dan teknologi produksi sumberdaya nabati dan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.

Keunggulan yang dimiliki :

Memiliki Unit Pengembangan Industri Perbenihan, Agro Promo, RGCI (Research Group for Crop Improvement). Memenangkan berbagai hibah penelitian dan pengajaran secara kompetitif. Mampu mengembangkan dan telah menghasilkan berbagai benih unggul tanaman pangan dan hortikultura (padi, jagung, cabe, kentang, pepaya, kedelai, kacang tanah)


Indonesia sendiri belum mandiri benih, artinya baru sebagian saja yang bisa dipenuhi dari produksi domestik, padahal Indonesia memiliki lahan yang sangat luas. Benih sayuran biji hasil produksi dalam negeri saat ini baru bisa memenuhi sekitar 61 persen kebutuhan nasional. Sedangkan benih umbi-umbian seperti kentang dan bawang merah, jauh lebih rendah lagi, yakni baru bisa memasok sebanyak 15% dari kebutuhan nasional, sisanya masih dipenuhi benih-benih impor. 
Untuk benih padi dengan tingkat kebutuhan sangat tinggi juga memerlukan kebijakan yang sangat kondusif.  Pada tahun 2015, perbenihan formal baru mampu memenuhi 55.9% dari kebutuhan benih nasional, sisanya masih dipenuhi dari perbenihan informal.  Industri perbenihan tanaman perkebunan memiliki peran penting dalam pertumbuhan perkebunan. Sebagai contoh, Indonesia merupakan produsen benih kelapa sawit terbesar di dunia, dengan produksi sekitar 167 juta bibit per tahun, namun di sisi lain Indonesa juga merupakan pengimpor benih sawit tertinggi di dunia.  Tampaknya kekurangan pasokan benih masih menjadi hambatan utama bagi industri perkebunan.
  
Demikian artikel saya kali ini, mudah - mudahan dapat menjadi refrensi bacaan yang menyenangkan bagi pembaca sekalian. Terus Kunjungi blog karyamud untuk artikel - artikel menarik lainnya.

Wassalamualaikum wr.wb



0 komentar:

Posting Komentar

Text Widget

Copyright © Ilmu Pengetahuan | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com